Pergi ke Mana Ikan Saat Terjadi Tsunami?

Pergi ke Mana Ikan Saat Terjadi Tsunami?

Oleh : Elma Alda Syahputri

        Baru-baru ini, Indonesia berduka atas terjadinya tsunami yang menimpa Selat Sunda, yang disebabkan oleh letusan gunung anak Krakatau yang memicu gempa. Namun, pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tidak sepenuhnya sependapat. Mereka mengungkapkan; 'kalau dari segi kekuatan letusan, juga masih rendah dan untuk memicu tsunami, karena perlu letusan yang cukup besar'.
        Namun, pernahkah teman-teman berpikir kemana ikan-ikan di laut pada saat terjadinya gempa yang menyebabkan tsunami? Bukankah tidak pernah terdengar berita berapa ratus ton ikan yang mati dan terdampar di darat, padahal bom ikan yang kecil saja dapat membunuh ikan yang sangat banyak.
Begini penjelasannya, getaran yang dihasilkan gempa berbeda dengan getaran yang dihasilkan oleh bom. Frekuensi yang dihasilkan getaran gempa adalah paling rendah 7hz, dan amplitudonya cukup besar, sehinggga tidak menyebabkan adanya perubahan tekanan yang besar ketika merambat di perairan laut. Berbeda dengan getaran bom yang memiliki frekuensi tinggi serta menyebabkan perubahan tekanan yang cukup besar di air maupun di udara. Tekanan inilah yang menyebabkan rusaknya bangunan, juga matinya ikan di laut ketika terjadi pengeboman ikan. Bom ikan tidak menghasilkan gelombang, namun dapat merambat jauh dan sangat merusak keseluruhan ekosistem di laut termasuk terumbu karang dan ikan-ikan kecil. Itulah sebabnya bom dapat membunuh manusia. Sedangkan gempa bumi maupun tsunami tidak membunuh, yang membunuh adalah bangunan yang rusak akibat kontruksi bangunan yang tidak tahan goyangan.
Lalu ke manakah ikan-ikan di laut saat terjadinya gempa yang mengakibatkan tsunami? Berdasarkan penjelasan yang disampaikan tadi,  ketika terjadi tsunami, ikan hanya merasakan pusing seperti naik wahana di taman bermain. Karena pada dasarnya, pada kedalaman tertentu gelombang atau arus di perairan tidak terasa oleh ikan-ikan tersebut, ikan akan tetap berenang kesana kemari untuk mencari makanan, berpijah, dan memangsa seperti biasanya.
Mungkin pembaca pernah mendengar beritan tentang seorang turis yang sedang menyelam di kawasan wisata Thailand pada saat terjadinya tsunami, namun tidak merasakan apa-apa. Hal itu dikarenakan ia hanya merasakan goyangannya saja, sama seperti yang terjadi pada ikan-ikan. Turis tersebut mengaku ia hanya terkejut ketika sampai di permukaan dan melihat airnya menjadi keruh. Kecuali terdapat suhu yang berubah di perairan yang mungkin disebabkan oleh panasnya gunung api, baik ikan maupun manusia tidak akan terluka jika berada di dalam laut saat terjadinya tsunami.

Tidak ada komentar:

TIPS 2021

  Hallooo 2021  Temen- temen gimana harinya dibulan ke-5 tahun 2021 ini? asik? biasa aja? oh ya udah dapat pencapaian apa aja nih? haha jang...

Diberdayakan oleh Blogger.