Hallo guys, kali ini aku pengen berbagi pengalaman tentang penanaman mangrove di daerah yang berlumpur dan kalian tau ga kalau kedalaman lumpur nya bisa mencapai setinggi dada, waw banget.

Oke, disini saya bersama organisasi saya yaitu Coral FIKP UMRAH berkerja sama dengan pihak Banyan tree resort dalam agenda penanaman ini, penanaman awal tahun lalu juga di sponsori oleh pihak Banyan tree dan sekarang mereka sudah percaya bahwa organisasi kami ini mampu dalam menanam mangrove dengan cara yang ilmiah, jadi hasil nya akan hidup dan berguna bagi warga sekitar. Dalam kegiatan kali ini kami di bantu dengan ada nya volunteer 💪🏻

(Foto bersama volunteer)

Mengapa memilih daerah berlumpur? Ya, memilih daerah tersebut bukan tidak ada alasan, di karenakan pada bulan Desember nanti nelayan dan warga sekitar memberitahu bahwa akan ada angin utara yang kencang, sehingga jika ditanam di daerah pantai atau pesisir maka mangrove yang di tanam di khawatirkan belum memiliki akar yang kuat untuk menahan angin Utara tersebut, itulah mengapa kami memilih daerah yang tidak terbuka layaknya pantai/ pesisir.

(Ketika pengambilan bibit)

Acara penanaman mangrove ini di laksanakan dengan jumlah bibit 2500 pada hari Minggu, 20 Oktober 2019 pukul 08:00 WIB sampai selesai di Sei Carang, Tanjungpinang, Kepulauan Riau.

Dihadiri oleh peserta dari pemerintahan, perguruan tinggi, sekolah, organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat umum.

Penanaman ini menggunakan metode yang ilmiah. Metode yang digunakan adalah metode rumpun, dengan menanam 5 bibit dalam satu lubang, dan jarak antar lubang sekitar 2 m. Dengan metode ini, persentase kehidupan yang diharapkan dari setiap rumpun adalah 20% atau 1 bibit/rumpun. 

Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat teredukasi yang pada akhirnya semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya kelestarian ekosistem mangrove, tidak merusak (membakar, menebang, maupun menimbun) ekosistem mangrove, dan dapat menjaga serta memelihara ekosistem mangrove.